Senin, 19 Juni 2017

Prototype

Prototyping
Prototype merupakan salah satu metode pengembangan perangkat lunak yang banyak digunakan. Dengan metode prototyping ini pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem.
Sering terjadi seorang pelanggan hanya mendefinisikan secara umum apa yang dikehendakinya tanpa menyebutkan secara detail output apa saja yang dibutuhkan, pemerosesan dan data-data apa saja yang dibutuhkan. Sebaliknya di sisi pengembang kurang memperhatikan efisiensi algoritma, kemampuan sistem operasi dan interface yang menghubungkan manusia dan komputer.
Untuk mengatasi ketidak samaan antara pelanggan dan pengembang , maka harus dibutuhkan kerja sama yang baik diantara keduanya sehingga pengembang akan mengetahui dengan benar apa yang diinginkan pelanggan dengan tidak mengesampingkan segi-segi teknis dan pelanggan akan mengetahui proses-proses dalam menyelesaikan sistem yang diinginkan. Dengan demikian akan menghasilkan system sesuai dengan jadwal waktu penyelesaian yang telah ditentukan.
Kunci agar model prototype ini berhasil dengan baik adalah dengan mendefinisikan aturan-aturan main pada saat awal, yaitu pelanggan dan pengembang harus setuju bahwa prototype dibangun untuk mendefinisikan kebutuhan. Prototype akan dihilangkan sebagian atau seluruhnya dan perangkat lunak aktual aktual di rekayasa dengan kualitas dan implementasi yang sudah ditentukan
Prototipe dikenal dengan sebuah tipe yang asli, bentuk, atau contoh dari sesuatu yang dipakai sebagai contoh yang khas, dasar, atau standar untuk hal-hal lain dari kategori yang sama. Kata ini berasal dari Yunani (prototypon), “bentuk primitif”, “netral (prototypos),” asli, primitif, dari (protos), “pertama” dan (typos), “kesan”
Metode protyping sebagai suatu paradigma baru dalam pengembangan sistem informasi, tidak hanya sekedar suatu evolusi dari metode pengembangan sistem informasi yang sudah ada, tetapi sekaligus merupakan revolusi dalam pengembangan sistem informasi manajemen
Ada 2 Jenis Prototype :
Jenis I : Suatu Sistem yang akan menjadi sistem operasional
Jenis II : Suatu model yang dapat dibuang yang berfungsi sebagai cetak biru bagi sistem operasional.
Karakteristik metode prototyping meliputi langkah-langkah :
1. Pemilihan fungsi
2. Penyusunan Sistem Informasi
3. Evaluasi
4. Penggunaan Selanjutnya
Jenis-jenis prototyping meliputi :
1. Feasibility prototyping
2. Requirement prototyping
3. Desain Prototyping
4. Implementation prototyping
Teknik-teknik prototyping meliputi :
1. Perancangan Model
2. Perancangan Dialog
3. Simulasi
Tahapan-tahapan dalam Prototyping adalah sebagai berikut:
1. Pengumpulan kebutuhan
Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.
2. Membangun prototyping
Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output).
3. Evaluasi protoptyping
Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginan pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulangi langkah 1, 2 , dan 3.
4. Mengkodekan sistem
Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.
5. Menguji sistem
Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus di uji dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain.
6. Evaluasi Sistem
Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan . Jika ya, langkah 7 dilakukan; jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5.
7. Menggunakan system
Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan .


http://2.bp.blogspot.com/-TgqRZgm-SiI/UguRtUXn99I/AAAAAAAAAEw/SsU8aA04Vp0/s800/prototyping.PNG



 Model pengembangan ini (Prototyping Model) memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan, diantaranya :

Kelebihan prototyping adalah:
1. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan
2. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan
3. Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan system
4. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan system
5. Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya
6. Membuat klien mendapat gambaran awal dari prototype
7. Membantu mendapatkan kebutuhan detail lebih baik
Kelemahan prototyping adalah :
1. Pelanggan kadang tidak melihat atau menyadari bahwa perangkat lunak yang ada belum mencantumkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan juga belum memikirkan kemampuan pemeliharaan untuk jangka waktu lama.
2. Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek. Sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman yang sederhana untuk membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa memikirkan lebih lanjut bahwa program tersebut hanya merupakan cetak biru sistem .
3. Hubungan pelanggan dengan komputer yang disediakan mencerminkan teknik perancangan yang baik


sumber :
http://rizalloa.ilearning.me/?p=132
https://ku2harlis.wordpress.com/artikel-prototype/
https://kurniawanwhu.wordpress.com/2011/06/07/artikel-tentang-prototyping/

Minggu, 26 Maret 2017

IMK (Interaksi Manusia dan Komputer)

Interaksi manusia dan komputer (IMK) (bahas inggris: human–computer interaction, HCI) adalah disiplin ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dan komputer yang meliputi perancangan, evaluasi, dan implementasi antarmuka pengguna komputer agar mudah digunakan oleh manusia. Ilmu ini berusaha menemukan cara yang paling efisien untuk merancang pesan elektronik. 
Sedangkan interaksi manusia dan komputer sendiri adalah serangkaian proses, dialog dan kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk berinteraksi dengan komputer yang keduanya saling memberikan masukan dan umpan balik melalui sebuah antarmuka untuk memperoleh hasil akhir yang diharapkan.
Sistem harus sesuai dengan kebutuhan manusia dan dirancang berorientasi kepada manusia sebagai pemakai. 
(https://id.wikipedia.org/wiki/Interaksi_manusia-komputer)

Jadi, menurut saya Interaksi Manusia dan Komputer merupakan suatu ilmu yang sangat berkaitan sekali dengan sistem implementasi serta evaluasi dari suatu sistem komputasi yang interaktif untuk dapat digunakan oleh manusia serta studi mengenai ruang lingkup nya interaksi manusia dan komputer ,ada interaksi diantara satu maupun lebih manusia dan satu maupun lebih komputasi mesin.

Tujuan utama IMK adalah menjadikan sebuah sistem yang lebih:
  1. Usable ( Artinya sistem kita harus mudah dipelajari oleh seseorang ataupun kelompok dan juga sistem harus bermanfaat bagi orang banyak sesuai dengan kebutuhannya ).
  2. Safe ( Dalam membuat sebuah sistem selalu dibutuhkan keamanan dalam sistem baik keamanan hardware ataupun software maupun keamanan lingkungan di sekitar kita harus diperhatikan sehingga sistem kita menjadi aman dari gangguan apapun ).
  3. Efektif ( Sistem harus dibuat semudah dan seringkas mungkin agar mencapai tujuan yang diinginkan ).
  4. Efisien ( Dalam hal ini sistem harus dibuat untuk mempercepat waktu kinerja kita ).
  5. Produktif ( Sistem harus menghasilkan sesuatu yang berguna, berharga dan bermanfaat ).
  6. Fungsional ( Sistem harus dibuat berdasarkan fungsi fungsinya atau berdasarkan kebutuhannya masing masing ).
  7. User Friendly ( Artinya meningkatkan interaksi manusia dan komputer itu sendiri ).
Komponen - komponen IMK terdiri dari 3 bagian yaitu:
  1. Manusia ( Manusia merupakan pengguna user yang memakai komputer atau sistem tersebut, dimana manusia sendiri memiliki karakter dan perilaku yang berbeda beda dengan kebutuhannya dalam menggunakan komputer ).
  2. Komputer ( Komputer merupakan peralatan elektronik yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak ).
  3. Interface ( Manusia dan komputer berinteraksi melalui antar muka yang ada di dalam sistem komputer yang memungkinkan manusia berhubungan dengan komputer ).
(http://www.dosenpendidikan.com/komponen-serta-tujuan-dan-contoh-makalah-imk-lengkap/)

Rabu, 18 Januari 2017

Acer Predator 21X, Notebook Gaming dengan Layar Lengkung 21 Inci

https://gadgetren.com/wp-content/uploads/2016/08/Acer-Predator-21-X-Header.jpg
Siapa dapat menyangka jika sebuah kejutan datang dari Acer dari ajang IFA 2016 di Berlin-Jerman. Kejutan tersebut tidak lain adalah diperkenalkanya produk Acer Predator 21X dimana notebook/laptop ini telah dilengkapi layar lengkung (curved screen) dengan ukuran 21 inci.

Mungkin Acer Predator 21X menjadi notebook/laptop pertama dan satu-satunya yang telah dilengkapi curved screen seperti umum dijumpai pada perangkat televisi atau monitor. Tidak hanya itu, kami sendiri sulit membayangkan ukuran notebook/laptop gaming ini dengan ukuran layar 21 inci. Tampaknya akan lebih tepat menyebut Acer Predator 21X sebagai desktop replacement daripada sebuah notebook/laptop.


Layar lengkung tersebut memiliki resolusi gambar 2560 x 1080 piksel ultrawide. Menariknya, layar tersebut telah dilengkapi teknologi dynamic refresh rate NVIDIA G-SYNC sehingga pengalaman bermain game semakin sempurna berkat hilangnya gejala image tearing, input lag, dan stuttering. Acer Predator 21X juga dilengkapi teknologi eye tracking dari Tobii yang memungkinkan suatu perintah pada game dikontrol dengan menggunakan pergerakan mata.


Perangkat input Acer Predator 21X mengandalkan keyboard mekanik dengan switch Cherry MX dengan lampu LED RGB untuk setiap tombol. Pada sisi sebelah kiri keybaord terlihat deretan tombol macro untuk akses perintah tertentu dengan cepat. Menariknya, pada sisi kanan keyboard ditempatkan sebuah modul khusus untuk tombol numeric pad dan touchpad. Modul tersebut dapat dilepas dimana pengguna dapat memilih antara dua sisi apakah akan menggunakan touchpad atau tombol numeric pad.


Ditenagai prosesor Core i 7th Generation K Series yang dikombinasikan dengan dua graphics card GeForce GTX 1080 8 GB GDDR5X pada konfigurasi NVIDIA SLI, Acer Predator 21X dipastikan siap “memangsa” berbagai game 3D modern saat ini ataupun masa depan. Menghadirkan kenyamanan bermain terbaik pada tingkat kualitas visual maksimal bukan menjadi tantangan berarti bagi sistem gaming “monster” ini. Untuk kapasitas memori/RAM, notebook/laptop ini seharusnya sanggup menampung hingga 64 GB seperti halnya platform Skylake. Mengingat varian prosesor performa tinggi Core i 7th Generation baru dirilis awal tahun depan, tampaknya Acer Predator 21X baru akan memasuki pasaran paling cepat pada Januari 2017.


Menjinakkan prosesor dan graphics card performa tinggi memang bukan perkara mudah. Oleh karena itu tidak aneh jika sistem pendingin Acer Predator 21X akan dilengkapi lima buah kipas tipe blower. Komponen heatpipe dalam jumlah melimpah juga digunakan untuk memastikan transfer panas secara maksimal.


https://gadgetren.com/wp-content/uploads/2016/08/Acer-Predator-21-X.jpgSistem pembuangan panas Acer Predator 21X diposisikan pada sisi belakang notebook/laptop dan samping kanan kiri. Terlihat sejumlah konektor ditempatkan pada sisi ini.


Untuk saat ini belum diketahui berapakah harga jual notebook/laptop gaming super ini dan apakah akan masuk pasar Indonesia. Akan tetapi jika masuk ke pasar Indonesia, dugaan kami harganya akan berada di atas $9000-an atau dalam 120 juta-an.

10 pekerjan atau keahlian yang terdapat pada bidang IT (Information technology)

HALLOOOO,,,,, EVERYBODY.
SELAMAT PAGI
SELAMAT SIANG
SELAMAT MALAM
Saya di sini akan membahas tentang 10 pekerjan atau keahlian yang terdapat pada bidang IT (Information technology). Perkambangan zaman yang semakin maju ini, memang tidak lepas dengan adanya teknologi. Apalagi dalam dunia pekerjaan, yang sering menggunakan teknologi contohnya komputer, laptop, atau smartphone. Oleh karena itu mobilitas diperlukan dalam menanganinya. Oke tidak perlu lama lagi, ini lah 10 pekerjan atau keahlian yang terdapat pada bidang IT;
  • MOBILISASI APLIKASI
    Mobilitas mengubah gaya hidup orang. Sekarang, perangkat genggam seperti ponsel PDA dan smartphone menjadi alat bisnis yang penting. Akibatnya, banyak perusahaan membutuhkan orang yang membutuhkan orang yang mampu memperluas penggunaan aplikasi seperti ERP atau procurement ke perangkat mobile.
  • JARINGAN NIRKABEL
    Perkembangan standar teknologi nirkabel seperti Wi-Fi, WiMax, dan Bluetooth membuat keahlian mengamankan transmisi nirkabel berada di peringkat paling atas. Yang banyak dibutuhkan saat ini adalah administrator jaringan dengan spesialisasi di bidang wireless~seseorang yang tahu bagaimana perangkat wireless bekerja di jaringan, bukan sekedar teknisi.
  • DESAIN ANTARMUKA
    Bidang lain yang menjajikan adalah interaksi antara komputer dan manusia atau desain antarmuka (user interface), baik desain aplikasi web maupun desktop.
  • PROJECT MANAGEMENT
    Perusahaan membutuhkan calon-calon manajer proyek (project manager) yang bisa memimpin tim, membuat project life cycle yang masuk akal, dan mampu mengelola sebuah proyek. Salah satu pertanyaan yang sering dilontarkan saat wawancara kerja adalah bagaimana cara mengatasi konflik dalam tim.
  • JARINGAN UMUM
    Bidang TI tak bisa lepas dari jaringan sehingga professional TI berlatar belakang non jaringan pun sebaiknya memahami konsep-konsep dasar jaringan, seperti TCP/IP, Ethernet, serat optis, dan komputasi jaringan.
  • TEKNISI JARINGAN KONVERGENSI
    Makin banyak perusahaan yang mengimplementasikan VoIp, makin besar pula kebutuhan mereka akan administrator jaringan yang memahami seluk beluk jaringan (jaringan LAN, WAN, dan internet) dan bagaimana konvergensinya. Ini merupakan peluang bagi orang-orang yang pernah bekerja di bidang telekomunikasi dan memahami jaringan TI, atau sebaliknya.
  • PROGRAMMING OPEN SOURCE
    Kemampuan programming Linux, Apache, MySql, dan PHP (atau bisa disingkat LAMP) bisa dibilang sangat diminati. Salah satu penyebabnya adalah ketidakpuasan costumer dan kekuatiran mereka terhadap masalah sekuriti, utamanya di wilayah system operasi dan database.
  • EMBEDDED SEKURIT
    Sekarang, sudah jadi tren bahwa semua lowongan TI mensyaratkan keahlian dan sertifikat di bidang keamanan. Apapun bidang TI-nya, perusahaan mengharapkan pencari kerja memiliki pemahaman mengenal sisi sekuritinya.
  • INTEGRASI TEKNOLOGI RUMAH DIGITAL
    Pertumbuhan pasar home video dan audio, serta keamanan rumah dan system lighting otomatis membuat segmen rumahan menjadi ladang bisnis teknologi yang subur. Tapi siapa yang bisa memasang sistem-sistem tersebut atau memperbaikinya ketika terjadi masalah? Coba saja ambil sertifikasi Digital Home Technology Integrator dari CompTIA dan Consumer Electronics Association.
  • NET, C#, C++, JAVA YANG PLUS
    Bukan hanya coder yang dicari, tapi keahlian programming. Net, C#, C++, dan Java yang dibarengi dengan kemampuan memimpin tim atau mengkoordinasikan proyek.(PC PLUS)
Menurut saya dari beberapa pekerjan atau keahlian yang terdapat pada bidang IT yang paling saya tertarik adalah DESAIN ANTARMUKA dan EMBEDDED SEKURITI, kenapa saya tertarik pada 2 bidang tersebut???.
  • Pertama saya suka dengan desain, karena hobi dan melihat suatu tampilan haruslah terilahat keren dan menarik, karena itu kreativitas kita dapat dituangkan dan dibuat.
  • Kedua saya suka dengan embedded sirkuit, kerena saya suka hal - hal baru dan juga suka membuat pola - pola. 
sumber:http://www.menjelma.com/2011/05/10-keahlian-di-bidang-it-yang-paling.html

Jumat, 04 November 2016

fungsi fungsi manajeman

Fungsi - Fungsi Manajemen dan Contohnya

Fungsi Manajemen terdiri atas 4 fungsi yang utama, yaitu :
  1. Planning ( fungsi perencanaan )
  2. Organizing ( fungsi pengorganisasian )
  3. Directing ( pengarahan )
  4. Controlling ( pengendalian )
Untuk memperoleh hasil secara maksimal, para manajer harus mampu menguasai seluruh fungsi manajemen yang ada.
fungsi manajemen
Fungsi Manajemen

Fungsi Fungsi Manajemen

Fungsi fungsi manajemen menurut para ahli yang satu dengan yang lainnya secara umum memiliki banyak kesamaan. Fungsi manajemen menurut Henry Fayol dan GR Terry menyebutkan ada 4 fungsi yang utama dari sebuah manajemen, Perencanaan - Pengorganisasian - Pengarahan - Pengendalian.

1. Planning (Fungsi Perencanaan)

Planning adalah bagaimana perusahaan menetapkan tujuan yang diinginkan dan kemudian menyusun rencana strategi bagaimana cara untuk mencapai tujuan tersebut.

Manajer dalam fungsi perencanaan harus mengkaji dan mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum memutuskan karena ini adalah langkah awal yang bisa berpengaruh secara total dalam perusahaan kedepannya.

Fungsi fungsi manajemen yang lain tidak akan bisa berjalan dengan baik tanpa adanya perencanaan yang matang.


# Kegiatan Fungsi Perencanaan


Ada beberapa aktivitas dalam fungsi perencanaan
  • Menetapkan arah tujuan dan target bisnis
  • Menyusun strategi untuk mencapai tujuan tersebut
  • Menentukan sumber daya yang dibutuhkan
  • Menetapkan standar kesuksesan dalam upaya mencapai tujuan

# Pembagian Perencanaan


Perencanaan dari sudut pandang jenjang manajemen bisa dibagi kedalam beberapa jenjang:
  • Top Level Planning (Perencanaan Jenjang Atas)
Perencanaan dalam jenjang ini bersifat strategis.
Jenjang atas ini memberikan petunjuk umum, rumusan tujuan, pengambilan keputusan serta memberikan pentunjuk pola penyelesaian dan sifatnya menyeluruh.
Top level planning menekankan tujuan jangka panjang organisasi dan tentu saja menjadi tangung jawab manajemen puncak.
  • Middle Level Planning (Perencanaan Jenjang Menengah)
Jenjang perencanaan menengah sifatnya lebih administratif
Jenjang menengah menyiapkan cara-cara yang akan ditempuh untuk merealisasikan tujuan dari sebuah perencanaan dijalankan.
Tanggung jawab perencanaan middle level berada pada manajemen menengah.
  • Low Level Planning (Perencanaan Jenjang Bawah) 
Perencanaan jenjang bawa lebih fokus terhadap bagaimana cara menghasilkan.
Jenjang bawah ini lebih mengarah kepada kegiatan operasional perusahaan
Manajemen pelaksana adalah pihak yang bertanggung jawab dalam perencanaan jenjang bawa ini 

# Syarat Fungsi Perencanaan


Perencanaan yang baik selayaknya memenuhi beberapa syarat syarat berikut:
  • Mempunyai tujuan yang jelas
  • Sederhana, tidak terlalu sulit dalam menjalankannya
  • Memuat analisis pada pekerjaan yang akan dilakukan
  • Fleksibel, bisa berubah mengikuti perkembangan yang terjadi
  • Mempunyai keseimbangan, tanggung jawab dan tujuan yang selaras pada tiap-tiap bagian
  • Segala sesuatu yang tersedia bisa dipergunakan secara efektif serta berdaya guna

 # Manfaat Fungsi Perencanaan


Beberapa manfaat dari adanya fungsi perencanaan, diantaranya :
  • Bisa membuat pelaksanaan tugas jadi tepat dan kegiatan pada tiap-tiap unit akan lebih terorganisir kearah tujuan yang sama
  • Dapat menghindari kesalahan yang mungkin akan terjadi
  • Memudahkan pengawasan
  • Menjadi pedoman dasar di dalam menjalankan kegiatan

2. Organizing (Fungsi Pengorganisasian)

Organizing (fungsi perencanaan) adalah pengaturan sumber daya manusia dan sumber daya fisik yang dimiliki agar bisa menjalankan rencana-rencana yang sudah diputuskan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Fungsi pengorganisasian mengelompokkan semua orang, alat, tugas dan wewenang yang ada dijadikan satu kesatuan yang kemudian digerakkan melaksanakan apa yang sudah direncanakan sebelumnya.

Pengorganisasian bisa memudahkan manajer untuk mengawasi dan menentukan orang-orang yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas yang telah dibagi-bagi.
Tugas apa yang harus dikerjakan ?

Siapa personil yang akan melakukannya ?

Bagaimana tugasnya dikelompokkan ?

Siapa yang harus bertanggung jawab terhadap tugas tersebut ?
Semua telah ditentukan dalam fungsi organizing manajemen


# Kegiatan Organizing

  • Mengalokasikan sumber daya, menyusun dan menetapkan tugas-tugas serta menetapkan prosedur yang diperlukan
  • Menetapkan struktur perusahaan yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan tanggung jawab
  • Merekrut, menyeleksi, dan melakukan pelatihan serta pengembangan tenaga kerja
  • Menempatkan tenaga kerja pada posisi yang pas dan paling tepat.


# Unsur-unsur Organizing

  • Sekelompok orang yang diarahkan untuk bekerja sama
  • Melakukan kegiatan yang sudah ditetapkan
  • Kegiatan  yang diarahkan untuk mencapai tujuan

# Manfaat Organizing

  • Pembagian tugas-tugas bisa sesuai dengan kondisi perusahaan
  • Menciptakan spesialisasi saat menjalankan tugas
  • Personil dalam perusahaan mengetahui tugas apa yang akan dijalankan.

# Fungsi Organizing

  • Pendelegasian wewenang dari manajemen puncak kepada manajemen pelaksana
  • Adanya pembagian tugas yang jelas
  • Mempunyai manajer puncak yang profesional untuk bisa mengkoordinasikan semua kegiatan yang dilakukan

3. Directing (Fungsi Pengarahan)


Directing alias fungsi pengarahan adalah upaya untuk menciptakan suasana kerja dinamis, sehat agar kinerjanya lebih efektif dan efisien.

Beberapa kegiatan pada fungsi pengarahan :

  • Membimbing dan memberi motivasi kepada pekerja supaya bisa bekerja secara efektif dan efisien.
  • Memberi tugas serta penjelasan secara rutin tentang pekerjaan
  • Menjelaskan semua kebijakan yang sudah ditetapkan

4. Controlling (Fungsi Pengendalian / Pengawasan)

Fungsi pengendalian adalah upaya untuk menilai suatu kinerja yang berpatokan kepada standar yang telah dibuat, juga melakukan perbaikan apabila memang dibutuhkan.

Kegiatan pada fungsi pengendalian misalnya:
  • Mengevaluasi keberhasilan dan target dengan cara mengikuti standar indikator yang sudah ditetapkan
  • Melakukan klarifikasi dan koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan
  • Memberi alternatif solusi yang mungkin bisa mengatasi masalah yang terjadi.

Controlling akan berjalan efektif dengan memperhatikan hal hal berikut :
  • Routing (jalur), manajer menetapkan cara atau jalur supaya bisa dengan mudah mengetahui letak dimana suatu kesalahan sering terjadi.
  • Scheduling (penetapan waktu), Manajer menetapkan kapan semestinya pengawasan harus dijalankan. 
Kadang-kadang, pengawasan yang terjadwal mungkin tidak efisien dalam menemukan suatu kesalahan, dan sebaliknya, sesuatu yang dijalankan secara mendadak malah lebih berguna.
  • Dispatching (perintah pelaksanaan), adalah pengawasan yang berupa suatu perintah pelaksanaan pada pekerjaan. Tujuannya supaya suatu pekerjaan bisa selesai tepat waktu. 
Perintah bisa membuat sebuah pekerjaan bisa terhindar dari kondisi yang terkatung katung, dan pada ujungnya apabila terjadi kesalahan, bisa dengan mudah diidentifikasi siapa yang melakukan kesalahan
  • Follow Up (tindak lanjut), Manajer mencarikan solusi apabila terdapat kesalahan yang ditemukan.
Tindak lanjut bisa dengan memberikan peringatan terhadap pihak yang sengaja atau tidak sengaja melakukan kesalahan dan memberikan petunjuk supaya kesalahan yang sama tidak akan terulang kembali

Bentuk pengawasan yang baik adalah pengawasan yang sesuai dengan kebutuhan dan sifat atau karakter dari perusahaan.

Sebuah pengawasan yang baik dilakukan dengan tidak menelan banyak biaya dan bisa menjamin adanya kegiatan perbaikan.

Untuk itu, perusahaan perlu menyiapkan langkah tata pola dan rencana perusahaan sebelum pengawasan dilaksanakan.

SUMBER ;

Jumat, 14 Oktober 2016

proposal

TUGAS MATAKULIAH SOFTSKILL MANAJEMEN PROYEK DAN RESIKO



Disusun Oleh :

CHAILIR SENTOSA           
22114311
3KB01

JURUSAN SISTEM KOMPUTER

GUNADARMA

2016


PROPOSAL PROYEK
"SISTEM ABSEN PINTAR BERBASIS RFID" 


BAB I

PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang 
Teknologi identifikasi di masa sekarang mengalami perkembangan yang sangat pesat. Mulai dari teknologi barcode, teknologi identifikasi gelombang radio (RFID), teknologi identifikasi sidik jari (fingerprint), teknologi biometrik iris mata, dan masih banyak lagi. Salah satu teknologi yang menarik untuk dibicarakan adalah RFID. Radio Frequency Identification (RFID) adalah teknologi identifikasi berbasis gelombang radio. Teknologi ini mampu mengidentifikasi berbagai objek secara simultan tanpa diperlukan kontak langsung.
Karakteristik letak ruangan suatu unit di area perusahaan membuat komunikasi antara pimpinan dan karyawan kurang efektif. Untuk itu perlu dibuat suatu sistem yang dapat mengidentifikasi keberadaan karyawan di ruangan. Sistem identifikasi karyawan dengan memanfaatkan teknologi identifikasi menggunakan RFID di rasa mampu untukmengurangi kekurangan tersebut. Sistem yang dibuat melingkupi aplikasi baca pada tag card, autentikasi data dan update data keberadaan karyawan pada ruangan-ruangan di area perusahaan. 
Berdasarkan hal ini maka penulis menawarkan sebuah solusi yang dapat dijadikan pilihan alternatif untuk mengidentifikasi keberadaan karyawan.
 2. Pembatasan Masalah
Adapun pembatasan masalah yang diambil untuk judul di atas adalah sebagai berikut : 
  • RFID Reader yang digunakan adalah Long range RFID UHF Reader for access control. 
  • RFID Tags yang digunakan adalah UHF RFID Tags. 
  • Bahasa pemrograman yang digunakan Visual Basic 6.0.
  • Database yang digunakan Microsoft Access.
  • Implementasi alat menggunakan ruangan di unit area perusahaan yang telah terpasang sistem ini.
3. Tujuan 
Tujuan yang ingin dicapai dari pengerjaan proyek akhir ini adalah: 
  • Membuat perancangan dan pembuatan sistem identifikasi karyawan yang automatis dan real time menggunakan RFID untuk diterapkan pada suatu perusahaan.
  • Memudahkan perusahaan untuk mengidentifikasi keberadaan karyawan saat jam kerja di unit yang mereka tempati di area perusahaan.
  • Adanya sistem ini untuk meningkatkan kedisiplinan karyawan, salah satunyadengan tidak terlalu sering para karyawan keluar masuk kantor pada jam kerja.
  • Bagi Perusahaan mempermudah perusahaan dalam mengidentifikasi keberadaan karyawan serta kedisiplinan karyawan saat jam kerja.
4. Metode Penelitian 
Langkah-langkah yang ditempuh dalam menyelesaikan tugas ini adalah sebagai berikut;
  • Metode Observasi
Metode ini dilakukan untuk memperoleh data yang dilakukan secara langsung. 
  • Metode Perancangan Sistem
Metode ini meliputi perancangan sistem aplikasi guna untuk membantu dan mempermudah dalam pembuatan sistem aplikasi.
  • Metode Pembuatan Aplikasi
Metode ini meliputi proses pembuatan aplikasi untuk mengidentifikasi keberadaan karyawan



BAB II
DASAR TEORI
Lahiri (2005) mengungkapkan fungsi RFID: “Radio frequency identification (RFID) technology uses radio waves to automatically identify physical objects (either living beings or inanimate items)”. Lalu, Bhatt dan Glover (2006) menjelaskan definisi: RFID merupakan Sistem Identifikasi yang berfungsi saat suatu perangkat elektronik didekatkan pada benda yang ingin diidentifikasi menggunakan frekuensi radio atau variasi medan magnet. Dari pernyataan Bhatt dan Glover tersebut, dapat dilihat adanya dua komponen utama dalam sistem RFID. Komponen pertama adalah benda elektronik yang didekatkan pada benda yang dikenali. Komponen pertama ini disebut dengan tag atau transponder. Komponen kedua adalah sub-sistem yang membaca tag atau sering disebut dengan reader.
1. Sistem Kerja RFID
Sistem RFID dapat diklasifikasikan sesuai dengan frekuensi radio yang digunakan, jenis modulasi untuk berkomunikasi dan jenis tag yang digunakan dalam sistem. Dalam suatu sistem RFID sederhana, suatu object dilengkapi dengan tag yang kecil dan murah. Tag tersebut berisi transponder dengan suatu chip memori digital yang di dalamnya berisi sebuah kode produk yang sifatnya unik.  Sebaliknya, interrogator, suatu antena yang berisi transceiver dan decoder, memancarkan sinyal yang bisa mengaktifkan RFID tag sehingga dia dapat membaca dan menulis data ke dalamnya. Ketika suatu RFID tag melewati suatu zone elektromagnetis, maka dia akan mendeteksi sinyal aktivasi yang dipancarkan oleh reader. Reader akan men-decode data yang ada pada tag dan kemudian data tadi akan diproses oleh komputer.

Gamabar Blok sistem kerja RFID
2. Komponen Utama Sistem Kerja RFID
Dalam suatu sistem kerja yang mendasar, komponen utama RFID ada tiga, yaitu; Tag (berisi microchip dan transponder), Reader (transceiver dan decoder ) dan sebuah middleware/ aplikasi/ basis data. Ada tiga tipe dari tag, yaitu: tag aktif, semi-pasif dan tag pasif.
  • RFID Reader
Reader, kadang-kadang disebut interogator atau pemindai (scanner), mengirim dan menerima data RF ke dan dari tag melalui antena. Suatu RFID reader mungkin memiliki antena ganda yang bertanggung jawab untuk mengirim dan menerima gelombang radio. Sebuah RFID Reader mempunyai 3 komponen utama yaitu : Control section, High frequency (HF) interface dan antenna.
  • Arsitektur Sistem RFID Reader
Dalam sistem RFID, Reader dan Transponders memiliki sebuah hubungan seperti tuan-budak (master-slave) dimana Reader bertindak sebagai master dan transponder sebagai budak (slave). Namun demikian, RFID Reader sendiri dalam posisi budak juga. Sebuah aplikasi perangkat lunak, atau disebut juga middleware, pemroses data dari RFID reader, bertindak sebagai unit master dan mengirimkan.
perintah ke reader. Reader melakukan operasi membaca atau menulis (read/write) RFID transponder yang berada di daerah interogasi nya. Seperti telah disebutkan sebelumnya, Sebuah RFID Reader mempunyai 3 komponen utama yaitu: Controlsection,High frequency (HF) interface,dan antenna.
Blok Master-slave principle antara Middleware dengan reader, dan antara reader dengan Transponders
Kontrol dari RFID reader melakukan pemrosesan sinyal digital dan prosedur atas data yang diterima dari transponder RFID. Juga, bagian kontrol memungkinkan pembaca untuk berkomunikasi dengan transponder nirkabel dengan melakukan modulasi, prosedur anti collision dan decoding data yang diterima dari transponder. Data ini biasanya digunakan untuk tag menginterogasi (baca) atau untuk memprogram ulang tag (menulis). Bagian ini biasanya terdiri dari sebuah mikroprosesor, sebuah blok memori, beberapa analog converterdigital dan memblokir komunikasi untuk aplikasi perangkat lunak.
  • Transponder atau RFID Tag
Tag RFID adalah device yang dibuat dari rangkaian elektronika dan antena yang terintegrasi di dalam rangkaian tersebut. Rangkaian elektronik dari tag RFID umumnyamemiliki memori sehingga tag ini mempunyai kemampuan untuk menyimpan data. 
Memori pada tag secara dibagi menjadi sel-sel. Beberapa sel menyimpan data Read Only, misalnya serial number yang unik yang disimpan pada saat tag tersebut diproduksi. Sel lain pada RFID mungkin juga dapat ditulis dan dibaca secara berulang. Berdasarkan catu daya tag, tag RFID dapat digolongkan menjadi: tag aktif , semi-aktifdan tag pasif.
  • Tag Aktif
Yaitu tag yang catu dayanya diperoleh dari baterai, sehingga akan mengurangi daya yang diperlukan oleh pembaca RFID dan tag dapat mengirimkan informasi dalam jarak yang lebih jauh. Kelemahan dari tipe tag ini adalah harganya yang mahal dan ukurannya yang lebih besar karena lebih komplek. Semakin banyak fungsi yang dapat dilakukan oleh tag RFID maka rangkaiannya akan semakin komplek dan ukurannyaakan semakin besar.
  • Tag Semi-Pasif
Tag semi-pasif adalah sebuah transponder yang memantulkan energi RF kembali kepada reader seperti pada tag pasif, tetapi juga memiliki sumber daya onboard untuk menjalankan rangkaian chip. Hal ini memungkinkan untuk membaca lagi jangkauan dan kemampuan tidak hanya untuk menentukan lokasi item, seperti tag aktif.
  • Tag Pasif
Yaitu tag yang catu dayanya diperoleh dari medan yang dihasilkan oleh pembaca RFID. Rangkaiannya lebih sederhana, harganya jauh lebih murah, ukurannya kecil, dan lebih ringan. Kelemahannya adalah tag hanya dapat mengirimkan informasi dalam jarak yang dekat dan pembaca RFID harus menyediakan daya tambahan untuktag RFID
  • Frekuensi Kerja Tag RFID
Frekuensi Kerja (Operating Frequency) adalah frekuensi gelombang elektromagnetik yang yang digunakan tag untuk berkomunikasi atau untuk mengambil daya. Spektrum elektromagnet dimana RFID bekerja dibagi menjadi low frequency(LF), high frequency(HF), ultra-high frequency(UHF), dan microwave.
http://elektronika-dasar.web.id/wp-content/uploads/2012/08/Alokasi-Frekuensi-Kerja-RFID-Radio-Frequency-Identification.gif
Dari gambar Electromagnetic Spectrum diatas dapat dilihat bahwa frekuensi kerja RFID seperti berikut;
Band LF (Low Frequncy), Frekuensi kerja RFID pada bang LF ini terletak pada rang frekuensi 125 KHz – 134 KHz. RFID dengan frekuensi kerja pada band LF dengan range frekuensi tersebut sering digunakan untuk keperluan penelitian tracking binatang dan tracking pengiriman suatu aset. Band HF (High Frequency), Frekuensi kerja RFID pada band HF terletak pada frekuensi 13,56 MHz. RFID dengan frekuensi kerja 13,56 ini digunakan di mana media data rate (TAG RFID) dan pembaca RFID (RFID Reader) berjarak sekitar 1,5 meter. RFID dengan frekuensi ini juga memiliki keuntungan karena tidak mengalami gangguan dari keberadaan air atau logam. Band UHF (Ultra High-Frequency), Range frekuensi RFID pada band UHF terletak pada range frekuensi 850 MHz – 950 MHz dan 2,4 GHz. RFID dengan frekuensi kerja pada band ISM UHF ini memiliki kecepatan pembacaan yang tinggi.

Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/alokasi-frekuensi-kerja-rfid-radio-frequency-identification/
Copyright © Elektronika Dasar
Band LF (Low Frequncy), Frekuensi kerja RFID pada bang LF ini terletak pada rang frekuensi 125 KHz – 134 KHz. RFID dengan frekuensi kerja pada band LF dengan range frekuensi tersebut sering digunakan untuk keperluan penelitian tracking binatang dan tracking pengiriman suatu aset. 
Band HF (High Frequency), Frekuensi kerja RFID pada band HF terletak pada frekuensi 13,56 MHz. RFID dengan frekuensi kerja 13,56 ini digunakan di mana media data rate (TAG RFID) dan pembaca RFID (RFID Reader) berjarak sekitar 1,5 meter. RFID dengan frekuensi ini juga memiliki keuntungan karena tidak mengalami gangguan dari keberadaan air atau logam. 
Band UHF (Ultra High-Frequency), Range frekuensi RFID pada band UHF terletak pada range frekuensi 850 MHz – 950 MHz dan 2,4 GHz. RFID dengan frekuensi kerja pada band ISM UHF ini memiliki kecepatan pembacaan yang tinggi.
  • Regulasi RFID
Setiap Negara mempunyai Standard Regulasi Frekuensi, yaitu pengaturan atau standarisasi dari band frekuensi dan power transmisi yang (boleh) dipakai untuk suatu teknologi / peralatan. Pengaturan ini dilakukan untuk menghindari atau mengurangi aspek interferensi maupun gangguan dari suatu peralatan pada peralatan lainnya, dengan obyektif untuk melindungi kepentingan umum atau pengguna peralatan berbasis Radio Frequency lainnya.
Regulasi Frekuensi ini terutama difokuskan pada band frekuensi yang secara teknis memang sensitif terhadap gangguan / interferensi tersebut, yaitu band UHF. Dengan teknologi berbasis Radio Frequency, peralatan RFID juga menjadi obyek pengaturan tersebut. Ada 4 range frekuensi dari peralatan RFID :
1. LF : 125 134 Khz 
2. HF : 13.56 Mhz 
3. UHF : 868 956 Mhz 
4. Microwave : 2.45 GHz
Standard Regulasi yang berlaku untuk peralatan RFID juga hanya untuk sistim UHF. Untuk peralatan RFID yang berbasis LF, HF dan Microwave tidak diberlakukan ketentuan khusus. Regulasi RFID UHF di beberapa negara yang di pakai sebagai EPCglobal Standard :
  • Microsoft Access
Microsoft Access merupakan salah satu program manajemen database (DBMS) yang dibuat oleh Microsoft. Didalam Microsoft Access banyak terdapat fasilitas untuk membuat table, query, form, report, pages, modules, dan macro. Table merupakan kumpulan yang tersusun menurut aturan tertentu, query merupakan sarana untuk mengatur data yang disimpan dalam bentuk tabel, sehingga data tertentu yang akan dimunculkan dalam tabel. Form merupakan window untuk menampilkan record dalan bentuk lain, didalamnya kita bisa menambahkan unsur lain seperti kontrol, gambar, danlain-lain. 
Report merupakan laporan tertulis dari hasil pekerjaan, baik tertulis secara soft report (pada layar monitor) maupun hard report (pada kertas). Macro merupakan perintah yang mewakili sekumpulan perintah lain atau serangkaian aksi yang terprogram sesuai kebutuhan. Selain dari itu Microsoft Access menyediakan driver untuk dapat diakses oleh pengembang untuk membuat aplikasi program. Microsoft Access cukup handal digunakan sebagai tempat penyimpanan data, karena Microsoft Access mampu menampung data dalam jumlah banyak dan memiliki tampilan grafis yang mudah dipelajari.
  • Microsoft Visual Basic 6.0
Pengolahan database diperlukan sebuah bahasa pemrograman yang mampu mengolah data yang ada didalamnya. Program merupakan sekumpulan instruksi atau perintah yang digunakan untuk menyelesaikan masalah. Instruksi atau perintah yang dimasukan kedalam komputer sering dinamakan bahasa pemrograman. Bahasa pemrograman merupak bahasa komputer yang digunakan dalam menulis program untuk menghasilkan suatu program aplikasi. Program aplikasi adalah software yang menentukan bagaimana sumber daya digunakan untuk menyelesaikan masalah user. 
Microsoft Visual Basic 6.0 adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi Windows yang berbasis grafis (GUI – Grphical User Interface) dan memungkinkan para pengembang atau programer untuk membuat aplikasi yang berbasis Windows dengan lebih mudah. Visual Basic 6.0 merupakan event – driven programming artinya program menunggu sampai adanya respon dari peakai berupa event atau kejadian tertentu (tombol klik, menu dipilih, dan lain-lain). Ketika event terdeteksi, kode yang berhubungan dengan event (prosedur) akan dijalankan. 
Pemrograman Visual Basic 6.0 adalah salah satu pemrograman yang memungkinkan para programer untuk membuat sebuah aplikasi yang berbasis Windows dengan sangat mudah. Salah satu yang mambuat Visual Basic 6.0 banyak digunakan adalah karena adanya fasilitas editor yang serba fungsi. Fasilitas itu adalah Integrated Developent Enviroment (IDE) yang memberikan kemudahan dalam mengelola sumber program dan menyediakan apa yang dibutuhkan programer seperti membuat aplikasi, menulis kode, mencoba eksekusi program, dan mengkompilasi kode program hingga menjadi file exe.
BAB III
PRINSIP KERJA
 
Gambar blok perancanaan sistem
RFID Reader diposisikan dalam keadaan standby. RFID reader akan aktif apabila sebuah RFID tag berada pada radius medan elektromagnet RFID reader. RFID reader akan menerima kode unik yang terdapat di dalam RFID tag yang ditransmisikan melalui sinyal radio (RF). Setelah data diterima, sistem akan mengirim data tersebut ke komputer server. Untuk setiap ruangan unit kerja disuatu perusahaan masing-masing terpasang RFID reader. Setiap karyawan memiliki kartu tag yang sudah terdapat kode sesuai unit kerja masing-masing. Data yang masuk diolah dan dibandingkan apakah karyawan yang berada di unit kerja tersebut merupakan anggota di unit tersebut atau karyawan dari unit kerja lain. Kemudian akan ditampilkan daftar karyawan yang berada di ruang tersebut baik anggota maupun karyawan dari unit lain, selain itu juga akan terlihat waktu dan tempat dimana seorang karyawan itu berada pada saat itu.


BAB IV
RANCANGAN ANGGARAN BIAYA
Tugas ini diprediksikan membutuhkan sejumlah perangkat dengan biaya sebesar :

No.
Nama Perangkat
Harga
Jumlah
Total
1.
RFID Reader
Rp. 4.200.000,00
2
Rp. 8.400.000,00
2.
RFID Tag
Rp. 30.000,00
20
RP. 600.000,00
3.
Lain – lain
Rp. 500.000,00

Rp. 500.000,00
TOTAL
Rp. 9.500.000,00



BAB V
RANCANGAN KEGIATAN

Kegiatan
Bulan
JAN
FEB
MAR
APR
MEI
JUN
JUL
1.      Persiapan
-          Survey Lokasi
-          Study Pustaka
-          Survey harga bahan







2.      Perancangan alat







3.      Pembuatan alat







4.      Pengujian alat







5.      Penyusunan laporan







6.      Aplikasi lapangan










BAB VI
PENUTUP
Demikian Proposal Proyek  yang berjudul “SISTEM ABSEN PINTAR BERBASIS RFID”, ini kami susun berdasarkan hal yang sesungguhnya agar dapat dipertimbangkan dengan baik.Besar harapan kami agar proposal ini dapat disetujui



DAFTAR PUSTAKA 
http://www.sensorsmag.com/networking-communications/asset-tracking/designing-
systems-combine-hf-rfid-with-sensors-7891 [diakses, 21 Oktober 2011]
http://eprints.undip.ac.id/20851/1/Jurnal_scenda.pdf [diakses, 25 Oktober 2011]
http://www.ristinet.com/ index.php?lang=&ch=8&n=-369&page=6 [diakses, 25
Oktober 2011]
Band LF (Low Frequncy), Frekuensi kerja RFID pada bang LF ini terletak pada rang frekuensi 125 KHz – 134 KHz. RFID dengan frekuensi kerja pada band LF dengan range frekuensi tersebut sering digunakan untuk keperluan penelitian tracking binatang dan tracking pengiriman suatu aset. Band HF (High Frequency), Frekuensi kerja RFID pada band HF terletak pada frekuensi 13,56 MHz. RFID dengan frekuensi kerja 13,56 ini digunakan di mana media data rate (TAG RFID) dan pembaca RFID (RFID Reader) berjarak sekitar 1,5 meter. RFID dengan frekuensi ini juga memiliki keuntungan karena tidak mengalami gangguan dari keberadaan air atau logam. Band UHF (Ultra High-Frequency), Range frekuensi RFID pada band UHF terletak pada range frekuensi 850 MHz – 950 MHz dan 2,4 GHz. RFID dengan frekuensi kerja pada band ISM UHF ini memiliki kecepatan pembacaan yang tinggi.

Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/alokasi-frekuensi-kerja-rfid-radio-frequency-identification/
Copyright © Elektronika Dasar