Sabtu, 03 Oktober 2015

Pengantar Statistika

PENGANTAR STATISTIKA


Apakah kalian pernah dengar kata Statistika?. Apakah Statistika sama dengan Matematika itu sama?. Materi apa yang Statistika pelajari?. Mari kita bahas bersama tentang Statistika, dan saya akan membahasanya dari beberapa sumber yang ada. Oke pertama-tama saya akan membahas mengenai arti atau definisi dari Statistika itu sendiri.

1. Definisi Statistika 
          Statistika begitu banyak memiliki arti atau definisi dari berbagai sudut pandang, dan berikut ini adalah pendapat dari beberapa ahli dan sumber yang kita kenal :
  • Menurut Sudjana (1996:7), Fase statistika dimana hanya berusaha melukiskan atau mengalisa kelompok yang diberikan tanpa membuat atau menarik kesimpulan tentang populasi atau kelompok yang lebih besar dinamakan statistika deskriptif 
  • Menurut Modenhall, Statistika ialah suatu bidang sains yang berkaitan dengan ekstraksi informasi dari data numerik dan menggunakannya untuk membuat keputusan tentang populasi dari mana data tersebut diperoleh.  
  • Menurut Mood, Graybill dan Boes, Statistika adalah teknologi dari metode ilmiah. Mereka juga menambahkan bahwa statistika berhubungan dengan rancangan percobaan dan penyelidikan, dan penarikan kesimpulan statistik. 
  • Menurut Kendal dan Stuart, Pengertian Statistika adalah cabang dari metode ilmiah yang berhubungan dengan pengumpulan data yang dikumpulkan dengan mencacah atau mengukur sifat-sifat dari populasi.
  • Menurut KBBI, Statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan pengumpulan data, penyelidikan dan kesimpulannya berdasarkan bukti, berupa catatan bilangan (angka-angka). 
  • Menurut Wikipedia, Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Singkatnya, Statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan data
        Dari beberapa sumber diatas dapat diketahui bahwa Statistika itu adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari metode yang paling efisien tentang cara‑cara pengumpulan, pengola­han, penyajian serta analisis data, penarikan kesimpulan serta pembuatan keputusan yang cukup beralasan berdasarkan data dan analisa yang dilakukan.

2. Sejarah Perkembangan Statistika
         Istilah statistika sudah sangat tua. Statistika bermula sebagai suatu cara berhitung untuk membantu pemerintah yang ingin mengetahui kekayaan dan banyaknya warganya dalam usaha menarik pajak atau pun berperang. William si penakluk memerintahkan diadakannya survey di seluruh Inggris untuk tujuan pajak dan tugas kemiliteran. Hasil Survey ini dikumpulkan dalam sebuah kumpulan yang disebut Domesday Book.
          Beberapa abad setelah Domesday Book, ditemukan suatu penerapan peluang empirik dalam asuransi perkapalan, yang tampaknya sudah tersedia bagi kapal-kapal bangsa Flem pada abad ke-14. Perjudian, dalam bentuk permainan, telah mengantarkan kita ke teori peluang. Teori ini pertama kali dikembangkan oleh Pascal dan Fermat sekitar abad ke-17, karena mereka tertarik pada pengalaman-pengalaman judi Chevalier de Mere.
        Kurva normal telah terbukti sangat penting dalam pengembangan statistika. Persamaan kurva ini pertama kali diumumkan pada tahun 1733 oleh de Moivre. De Moivre sama sekali tidak tahu bagaimana menerapkan penemuannya tersebut pada data hasil percobaan, dan karyanya ini tetap tidak diketahui sampai Karl Pearson menemukannya di suatu perpustakaan pada tahun 1924. Walaupun demikian, hasil yang sama dikembangkan kemudian oleh dua astronom matematik, Laplace, 1749-1855 dan Gauss, 1777-1855, secara terpisah.
        Pada abad ke-19 Charles Lyell telah mengajukan suatu argumentasi yang pada dasarnya bersifat statistik terhadap suatu masalah geologi. Dalam periode 1830-1833, diterbitkan 3 jilid Principles of Geology karya Lyell, yang mengurutkan batu-batuan zaman Tertier, serta sekaligus memberi nama pada masing-masing batuan. Bersama dengan M.Deshayes, seorang ahli biologi dari Prancis, mereka mengidentifikasikan dan mendaftarkan spesies-spesies fosil yang terdapat dalam satu atau lebih strata, dan meramalkan proporsi jenis-jenis yang masih hidup di bagian-bagian laut tertebtu. Berdasarkan proporsi-proporsi tersebut mereka memberi nama Pleistosen, Pliosen, Miosen, dan Eosen. Argumentasi Lyell sesungguhnya bersifat statistika. Sayangnya setelah ditetapkan dan diterimanya nama-nama tersebut, metodenya segera dilupakan orang. Hal ini terjadi baik di bidang ilmu-ilmu biologi maupun fisika.
          Pada abad ke-19 pula, perlunya landasan yang lebih kokoh bagi statistika menjadi semakin jelas. Karl Pearson, seorang ahli fisika matematik, menerapkan matematika pada biologi. Pearson melewatkan hampir setengah abad dalam penelitian statistika yang serius. Di samping itu, ia juga mendirikan jurnal Biometrika dan sebuah aliran statistika. Dengan demikian kajian statistika memperoleh dorongan besar.
       Sementara Pearson hanya memperhatikan contoh besar (large samples), teori sampel besar yang dikembangkan ternyata tidak memuaskan peneliti yang selalu berhubungan dengan sampel kecil (small samples). Di antara mereka adalah W.S. Gosset, 1876-1937, murid Karl Pearson. Namun kemampuan matematika Gosset belum memadai untuk mendapatkan sebaran-sebaran pasti dari simpangan baku sampel, rasio antara rata-rata sampel dengan simpangan baku sampel, dan koefisien korelasi; statistik-statistik yang paling banyak diperhatikannya. Akibatnya, ia terpaksa mendasarkan pada kartu; mengocok, mengambil, dan kemudian membuat sebaran frekuensi empiriknya. Makalah yang membuat hasil penelitiannya ini muncul dalam Biometrika pada tahun 1908, dan ia menggunakan nama student. Sekarang ini sebaran t-Student merupakan alat dasar bagi statistikawan dan peneliti; dan me-student-kan merupakan istilah yang lazim dalam statistika. Kini penggunaan sebaran t-Student begitu meluas, dan menarik untuk diperhatikan bahwa seorang astronom Jerman, Helmert, telah mendapatkannya secara matematika jauh sebelumnya, yaitu pada tahun 1875.
        R.A. Fisher, 1890-1962, yang dipengaruhi oleh Karl Pearson dan Student, memberikan sumbangan yang sangat banyak dan penting bagi statistika. Ia dan murid-muridnya memberikan dorongan yang besar bagi penggunaan prosedur-prosedur statistika dalam banyak bidang, terutama dalam bidang-bidang pertanian, biologi, dan genetika.
         J.Neyman (1895) dan E.S.Pearson (1895), mengemukakan teori pengujian hipotesis pada tahun 1936 dan 1938. Teori ini meransang sejumlah besar penelitian dan banyak hasilnya mempunyai kegunaan praktis.
        Pada tahun 1902-1950, Abraham Wald menulis dua buku yang sangat bermanfaat hingga saat ini, yakni ‘Sequential Analysis’ dan ‘Statistical Decision Functions’. Dalam abad inilah (hingga saat ini) hampir semua metode statistika yang kini digunakan itu dikembangkan.

 3.  Materi-Materi dalam Statistika
       Mengenai materi-materi yang dipelajari dalam Statistika ada banyak yang harus kita ketahui, oleh karena saya akan menjelaskan secara garis besarnya saja, sebagai berikut :
   A.  Statistika
       1.  Pengertian Statistika
       2.  Jenis Statistika
       3.  Data Statistika
   B.  Penyajian Data
   C.  Ukuran Pemusatan
       1.  Rata-Rata (Mean)
       2.  Modus
       3.  Median
   D.  Ukuran Letak
       1.  Kuartil
       2.  Desil
       3.  Persentil
   E.  Ukuran Penyebaran
       1.  Rentang
       2.  Simpangan Kuartil
       3.  Simpangan Baku
   F.   Ukuran Kemiringan
   G.  Ukuran Keruncingan
   H.  Peluang

Untuk lebih lengkapnya silakan download Materi-materi Statistika klik ini
 
4.  Perbedaan Statistika dengan Matematika
        Pembelajaran statistika di SMA tidak bisa dilepaskan dari induk mata pelajarannya yaitu matematika. Matematika memberikan ruang lingkup kajian materi yang beragam diantaranya adalah statistika. Pada di kelas VI SD, anak-anak sudah dikenalkan pada statistika secara formal. Statistika juga diajarkan di SMP. Pada jenjang sekolah menengah atas (SMA), siswa mendapatkan materi statistika di kelas XI. Statistika selalu diajarkan di dalam materi matematika, tetapi jika kita melihat di perguruan tinggi ternyata terdapat jurusan statistika yang berbeda dengan jurusan matematika. Statistika juga menjadi matakuliah pilihan untuk semua jurusan yang ada di perguruan tinggi. Kenapa pada jejang perguruan tinggi statistika membentuk cabang kajian sendiri? apakah yang melatarbelakangi statistika berdiri sendiri dan berbeda dengan matematika? pada kesempatan kali ini saya akan membahasnya sekilas tentang perbedaan statistika dan matematika yang sebagian besar idenya saya ambil dari makalah “Complementing Mathematical Thingking and Statistical Thingking in School Mathematics” yang ditulis oleh Linda Gattuso dan Maria Gabriella Ottaviani.
      Pertama, statistika lebih menekankan kepada penalaran induktif sedangkan matematika cenderung menggunakan penalaran deduktif. Matematika dikatakan deduktif karena beranjak dari aksioma dan teorema sehingga memunculkan penalaran-penalaran, model-model dan bukti baru berdasarkan aksioma dan teorema yang telah ada sebelumnya. Statistika, dengan situasi yang sama dan data yang sama pula bisa memberikan cara menganalisis yang berbeda dan memunculkan kesimpulan yang berbeda pula. Hal itu membutuhkan penalaran induktif, bekerja dengan randomisasi/pengacakan, pengambilan kesimpulan yang sesuai dan menginterpretasi hasil yang didapat. 
    Kedua, matematika menyajikan abstraksi sedangkan statistika memberikan wawasan dengan penginterpretasikan situasi nyata. Matematika merupakan ilmu yang abstrak, pada awalnya mungkin terkesan nyata tetapi pada akhirnya matematika akan cenderung abstrak. Sedangkan statistika lebih cenderung ke kejadian nyata seperti untuk mengetahui berapa jumlah penduduk yang bekerja dan merasa puas dengan pekerjaannya, mengetahui jumlah prosentasi ikan yang ada di lautan, kita tidak bisa menggunakan perhitungan yang tepat karena kita hanya bisa mengkira-kirakan/menginterpretasikan dari contoh kecil yang didapat/diambil.
      Ketiga, matematika dan statistika berbeda dalam penggunaan bilangan. Matematika melihat bilangan sebagai bagian dari operasi, generalisasi, dan abstraksi sedangkan statistika memandang bilangan yang dihubungkan dengan situasi nyata, sehingga penting dalam pembuatan pemodelan dan mengambilan penalaran serta keputusan.

5.  Penerapan & Peranan Statistika di Kehidupan
      Dalam kehidupan yang modern sekarang ini , statistika memiliki peran penting bagi kehidupan. Ilmu statistika sangat sering digunakan baik dalam kehidupan sehari-hari, dalam penelitian ilmiah, dalam pendidikan, dalam kegiatan ilmu pengetahuan, dalam bisnis, dalam industri, serta keseluruhan bidang dalam perekonomian.
  • Dalam kehidupan sehari-hari, bisnis, industri serta bidang perekonomian, ilmu statistika memiliki peranan sebagai penyedia bahan-bahan keterangan berbagai hal untuk diolah. Contoh, tingkat biaa hidup dan tingkat pendapatan.
  • Dalam penelitian ilmiah, statistika memiliki peranan sebagai penyedia data untuk mengemukakan atau menemukan kembali keterangan-keterangan yang seolah-olah tersembunyi dalam angka-angka stastik.
  • Dalam pendidikan, statistika banyak membantu dalam menganalisis soal-soal yang diberikan dalam kegiatan pembelajaran. Contoh, perbandingan banyaknya mahasiswa perempuan dan laki-laki di kelas 2KB01
  • Dalam ilmu pengetahuan, statistika memiliki peranan sebagai sarana analisis data, sehingga diperoleh suatu kesimpulan dari data tersebut. 

6.  Kesimpulan
        Dari keseluruhan pembahasan diatas mengenai Statistika ini, dapat kita dapat mengambil kesimpulan bahwa Statistika itu adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari metode yang paling efisien tentang cara‑cara pengumpulan, pengola­han, penyajian serta analisis data, penarikan kesimpulan serta pembuatan keputusan yang cukup beralasan berdasarkan data dan analisa yang dilakukan. Dan ilmu Statistika telah dilakukan sejak zaman kekerajaan sekitar (abad 14), dan juga berguna untuk kehidupan sehari-hari. Statistika dan Matematika, ternyata memiliki perbedaan dari berbagai aspek.


Sumber ;
http://www.pengertianpakar.com/2015/04/pengertian-statistika-menurut-pakar.html#_
https://id.wikipedia.org/wiki/Statistika
https://chabyeofmath.wordpress.com/sejarah-statistik/
https://lutfi4math.wordpress.com/2012/02/18/perbedaan-matematika-dan-statistika/
Meilia Nur Indah S, 2014. Statistika Deskriptif dan Induktif. Penerbit Graha Ilmu : Yogyakarta.




















Tidak ada komentar:

Posting Komentar